Kontrol Penyiram Tanaman
- Mengetahui dan memahami penggunaan Aplikasi Dioda, Transistor Bipolar, Transistor Unipolar, dan Op-Amp dalam suatu rangkaian.
- Dapat membuat simulasi tugas besar dengan judul "Kontrol Penyiram Tanaman"
- Mampu menjelaskan prinsip kerja dari Kontrol Penyiram Tanaman Otomatis
3. Komponen [kembali]
- Baterai
Baterai adalah sumber energi yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi listrik yang dapat digunakan seperti perangkat elektronik.
pinout dari baterai - Resistor
Resistor adalah komponen elektronika pasif yang memiliki nilai resistani atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu ranngkaian elektronika. Rumus hukum ohm (V=IR).
Untuk mengetahui nilai resistansi dari suatu resistor, dapat dilihat dari tabel berikut:
Cara lain membaca resistor:
Gelang ke 1 : Merah = 2
Gelang ke 2 : Merah = 2
Gelang ke 3 : Coklat = 1 (angka 1 menjadi pangkat dari angka 10 = 101
Gelang ke 4 : Emas = Toleransi 5%
Maka nilai resistor tersebut adalah 22 * 101 = 220 Ohm dengan toleransi 5% - Ground
Ground adalah titik yang dianggap sebagai titik baliknya arus listrik atau beda potensialnya bernilai 0 (nol). Fungsi Ground dalah memberi perlindungan pada penggunaan peralatan listrik. - Dioda
Dioda adalah komponen elektronik yang digunakan untuk melewatkan arus. Dioda hanya dapat melewatkan arus listrik dalam satu arah saja. - Power Supply
Power Supply ini berfungsi sebagai sumber daya bagi rangkaian. - KapasitorKapasitor merupakan komponen elektronika yang terdiri dari dua konduktor. Dimana keduanya dipisahkan oleh dua penyekat yang disebut dengan keping. Kapasitor adalah komponen elektronika pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara. Sederhanannya fungsi utama kapasitor adalah untuk menyimpan energi listrik, namun masih banyak lagi fungsi-fungsi kapasitor yang harus kamu ketahui.Cara menentukan:Nilai kapasitor (104J) : 10 * 10^4 pF = 10^5 pF = 100nF; toleransi 5% = ± 95nF sampai 105nFCara menghitung nilai kapasitor :1. Masukan 2 angka pertama langsung untuk nilai kapasitor.2. Angka ke-3 berfungsi sebagai perpangkatan (10^n) nilai kapasitor.3. Satuan kapasitor dalam piko farad.4. Huruf terakhir menyatakan nilai toleransi dari kapasitor.
Daftar nilai toleransi kapasitor :
B = 0.10pF
C = 0.25pF
D = 0.5pF
E = 0.5%
F = 1%
G = 2%
H = 3%
J = 5%
K = 10%
M = 20%
Z = + 80% dan -20%
pinout dari kapasitor 
spesifikasi - Voltmeter DCDC Voltmeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besar tengangan pada suatu komponen. Cara pemakaiannya adalah dengan memparalelkan kaki-kaki Voltmeter dengan komponen yang akan diuji tegangannya.
- Amperemeter DCDC Amperemeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besar arus pada suatu komponen. Cara pemakaiannya dengan memposisikan kaki2 Amperemeter secara seri dengan komponen yang akan diuji besar kuat arusnya.
- Operational AmplifierPenguat operasional atau yang dikenal sebagai Op-Amp merupakan suatu rangkaian terintegrasi atau IC yang memiliki fungsi sebagai penguat sinyal, dengan beberapa konfigurasi. Secara ideal Op-Amp memiliki impedansi masukan dan penguatan yang tak berhingga serta impedansi keluaran sama dengan nol. Dalam prakteknya, Op-Amp memiliki impedansi masukan dan penguatan yang besar serta impedansi keluaran yang kecil.Op-Amp memiliki beberapa karakteristik, di antaranya:a. Penguat tegangan tak berhingga (AV = ∼)b. Impedansi input tak berhingga (rin = ∼)c. Impedansi output nol (ro = 0) d. Bandwidth tak berhingga (BW = ∼)d. Tegangan offset nol pada tegangan input (Eo = 0 untuk Ein = 0)rangkaian dasar op ampOp Amp IC 741 adalah sirkuit terpadu monolitik, yang terdiri dari Penguat Operasional tujuan umum. Ini pertama kali diproduksi oleh semikonduktor Fairchild pada tahun 1963. Angka 741 menunjukkan bahwa IC penguat operasional ini memiliki 7 pin fungsional, 4 pin yang mampu menerima input dan 1 pin output.Op Amp IC 741 dapat memberikan penguatan tegangan tinggi dan dapat dioperasikan pada rentang tegangan yang luas, yang menjadikannya pilihan terbaik untuk digunakan dalam integrator, penguat penjumlahan, dan aplikasi umpan balik umum. Ini juga dilengkapi perlindungan hubung singkat dan sirkuit kompensasi frekuensi internal yang terpasang di dalamnya.
- Transistor
Transistor adalah sebuah komponen di dalam elektronika yang diciptakan dari bahan-bahan semikonduktor dan memiliki tiga buah kaki. Masing-masing kaki disebut sebagai basis, kolektor, dan emitor.1. Emitor (E) memiliki fungsi untuk menghasilkan elektron atau muatan negatif.2. Kolektor (C) berperan sebagai saluran bagi muatan negatif untuk keluar dari dalam transistor.3. Basis (B) berguna untuk mengatur arah gerak muatan negatif yang keluar dari transistor melalui kolektor.Berfungsi sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Selain itu, transistor biasanya juga dapat digunakan sebagai saklar dalam rangkaian elektronika. Jika ada arus yang cukup besar di kaki basis, transistor akan mencapai titik jenuh. Pada titik jenuh ini transistor mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga transistor seolah-olah short pada hubungan kolektor-emitor. Jika arus base sangat kecil maka kolektor dan emitor bagaikan saklar yang terbuka. Pada kondisi ini transistor dalam keadaan cut off sehingga tidak ada arus dari kolektor ke emitor.Spesifikasi:- Bi-Polar Transistor- DC Current Gain (hFE) is 800 max- Continuous Collector current (IC) is 100mA- Emitter Base Voltage (VBE) is > 0,6V- Base Curent (IB) is 5mA max
Konfigurasi TransistorKonfigurasi Common Base adalah konfigurasi yang kaki Basis-nya di-ground-kan dan digunakan bersama untuk INPUT maupun OUTPUT. Pada Konfigurasi Common Base, sinyal INPUT dimasukan ke Emitor dan sinyal OUTPUT-nya diambil dari Kolektor, sedangkan kaki Basis-nya di-ground-kan. Oleh karena itu, Common Base juga sering disebut dengan istilah “Grounded Base”. Konfigurasi Common Base ini menghasilkan Penguatan Tegangan antara sinyal INPUT dan sinyal OUTPUT namun tidak menghasilkan penguatan pada arus.Konfigurasi Common Collector (CC) atau Kolektor Bersama memiliki sifat dan fungsi yang berlawan dengan Common Base (Basis Bersama). Kalau pada Common Base menghasilkan penguatan Tegangan tanpa memperkuat Arus, maka Common Collector ini memiliki fungsi yang dapat menghasilkan Penguatan Arus namun tidak menghasilkan penguatan Tegangan. Pada Konfigurasi Common Collector, Input diumpankan ke Basis Transistor sedangkan Outputnya diperoleh dari Emitor Transistor sedangkan Kolektor-nya di-ground-kan dan digunakan bersama untuk INPUT maupun OUTPUT. Konfigurasi Kolektor bersama (Common Collector) ini sering disebut juga dengan Pengikut Emitor (Emitter Follower) karena tegangan sinyal Output pada Emitor hampir sama dengan tegangan Input Basis.Konfigurasi Common Emitter (CE) atau Emitor Bersama merupakan Konfigurasi Transistor yang paling sering digunakan, terutama pada penguat yang membutuhkan penguatan Tegangan dan Arus secara bersamaan. Hal ini dikarenakan Konfigurasi Transistor dengan Common Emitter ini menghasilkan penguatan Tegangan dan Arus antara sinyal Input dan sinyal Output. Common Emitter adalah konfigurasi Transistor dimana kaki Emitor Transistor di-ground-kan dan dipergunakan bersama untuk INPUT dan OUTPUT. Pada Konfigurasi Common Emitter ini, sinyal INPUTdimasukan ke Basis dan sinyal OUTPUT-nya diperoleh dari kaki Kolektor. - Relay

spesifikasi 
konfigurasi pin - Motor DC
Spesifikasi :- Built-in gearbox- Vsuplai : Dc 12V- Arus : 2 A- Speed : 400 rpm- Torsi : 6.5 Kg.cm- Ratio gear : 1:21- Dimensi body : panjang 5 cm x diameter 2,5 cm- Dimensi shaft : panjang 1 cm x diameter 4 mm- Berat : 0,2 Kg
pinout dari motor DC 
grafik respon motor DC Logic StateGerbang Logika (Logic Gates) adalah sebuah entitas untuk melakukan pengolahan input-input yang berupa bilangan biner (hanya terdapat 2 kode bilangan biner yaitu, angka 1 dan 0) dengan menggunakan Teori Matematika Boolean sehingga dihasilkan sebuah sinyal output yang dapat digunakan untuk proses berikutnya.
pinout logic state - LED
Light Emitting Diode atau yang sering disingkat LED merupakan sebuah komponen elektromagnetik yang dapat memancarkan cahaya monokromatik melalui tegangan maju. LED terbuat dari bahan semi konduktor yang merupakan keluarga dioda.
Spesifikasi Lampu LEDKlasifikasi tegangan LED menurut warna yang dihasilkan:- Infra merah : 1,6 V.- Merah : 1,8 V – 2,1 V.- Oranye : 2,2 V.- Kuning : 2,4 V.- Hijau : 2,6 V.- Biru : 3,0 V – 3,5 V.- Putih : 3,0 – 3,6 V.- Ultraviolet : 3,5 V. - Sensor Touch
Spesifikasi: - Sensor Soil Moisture
Spesifikasi dari Sensor Soil Moisture :- Tegangan Operasi: 3.3V-5V DC- Operasi Saat Ini: 15mA- Output Digital - 0V hingga 5V, Level pemicu yang dapat disesuaikan dari preset- Output Analog - 0V hingga 5V berdasarkan radiasi infra merah dari nyala api yang jatuh pada sensor- LED menunjukkan keluaran dan daya- Ukuran PCB: 3,2 cm x 1,4 cm- Desain berbasis LM393- Mudah digunakan dengan Mikrokontroler atau bahkan dengan IC Digital / Analog normal- Kecil, murah, dan mudah didapat
konfigurasi sensor soil moisture - Water Level Sensor
Water Level Sensor berfungsi untuk mendeteksi ketinggian air.
Konfigurasi pin water level sensor:
"S" stand for signal input
"+" stand for power supply
"-" stand for GND
Spesifikasi water level sensor
1. Tegangan kerja: 5V
2. Bekerja Saat Ini: <20ma br="">
3. Antarmuka: Analog
4. Lebar deteksi: 40mm × 16mm
5. Suhu Kerja: 10 ℃ ~ 30 ℃
6. Berat: 3g
7. Ukuran: 65mm × 20mm × 8mm
8. Antarmuka yang kompatibel dengan Arduino
9. Konsumsi daya rendah
10. Sensitivitas tinggi
11. Sinyal tegangan keluaran: 0 ~ 4.2V
Aplikasi water level sensor
1. Mendeteksi curah hujan Rainfall detecting
2. Kebocoran cairan
3. Kepenuhan tank air
Grafik respon water level sensor: - Rain Sensor
Rain Sensor berfungsi untuk mendetksi kebocoran dari tank air.konfigurasi pin rain sensor
Spesifikasi rain sensor
1. Konsumsi daya sangat sedikit
2. Sensor ini bermaterial dari FR-04 dengan dimensi 5cm x 4cm berlapis nikel dan dengan kualitas tinggi pada kedua sisinya
3. Pada lapisan module mempunyai sifat anti oksidasi sehingga tahan terhadap korosi
4. Tegangan kerja masukan sensor 3.3V – 5V
5. Menggunakan IC comparator LM393 yang stabil
6. Output dari modul comparator dengan kualitas sinyal bagus lebih dari 15mA
7. Dilengkapi lubang baut untuk instalasi dengan modul lainnya
8. Terdapat potensiometer yang berfungsi untuk mengatur sensitifitas sensor
9. Terdapat 2 Output yaitu digital (0 dan 1) dan analog (tegangan)
10. Dimensi PCB yaitu 3.2 cm x 1.4 cm
Grafik respon rain sensor: - Sensor GP2D120Sensor infrared ranger Sharp GP2D120 memiliki kemampuan membaca jarak 4-30 cm. Namun, hasil konversi A/D tidak linier. Artinya, tegangan output sensor tidak berbanding lurus dengan jarak hasil pengukuran.
| spesifikasi |
4. Dasar Teori [kembali]
- Sensor Soil Moisture
- Rain Sensor
- Water Sensor
- Vibration Sensor
A. Kontak
Sensor ini disebut juga cassing measurrement. Sensor yang digunakan adalah sensor seismic transduser, yaitu sensor yng digunkan untuk mengukur kecepatan dn percepatan. Untuk mengukur kecepatan menggunakan velocity probe dan velomitor probe, sedangkan untuk mengukur percepatan menggunakan sensor acceleration probe.
a. Velocity probe
1) Pengertian
Ujung sensor ini akan bersentuhan langsung dengan benda yang akan diukur fibrasinya, sensor ini berfungsi untuk mengukur getaran dari suatu lata atau mesin menggunakan kecepatan sebagai parameternya.
Adapun konstruksinya adalah sebagai berikut:
- Massa
- Kumparan
- Pegas
- Magnet permanen
- Damper Connector
- Cassing Velocity Probe
- Ukuran sangat kecil dan ringan, sehingga cocok untuk dibawa kemana-mana dan bisa dibawa ke tempat kerja yang sempit
- Sangat sensitive terhadap frekuensi tinggi, karena accelerator probe memiliki range frekuensi yang tinggi sebesar lebih dari 20 KHz
- Dapat digunakan pada temperatur tinggi, yaitu sampai temperature kurang lebih 500 derajat C
- Harganya lebih murah dibanding velocity dan displacement probe
- Roundness (kelingkaran) dari mesin yang akan diukur harus bagus untuk menghasilan bacaan yang bagus pula
- Run out
- Touch Sensor
- Sensor GP2D120
- NPN
- Relay
- Baterai
- Resistor
- LED
- Ground
- Motor DC
5. Percobaan [kembali]
- Prosedur percobaan
- Buka aplikasi proteus
- Siapkan alat dan bahan pada library proteus rangkaian ini
- Rangkai setiap komponen
- Ubah spesifikasi komponen sesuai kebutuhan
- Jalankan simulasi rangkaian
- Rangkaian keseluruhan
- Rangkaian dengan Soil Moisture Sensor
- Rangkaian dengan Rain sensor
- Rangkaian dengan Water Sensor
- Rangkaian dengan Touch Sensor
- Rangkaian dengan Vibration Sensor
- Rangkaian dengan GP2D120 (sensor jarak)
- Sensor Soil
- Sensor Rain
- Sensor Touch
- Water sensor
- Vibration Sensor
- Sensor GP2D120
6. Download File [kembali]
· Rangkaian Tugas Besar disini
· Video simulasi Tugas Besar disini
· Datasheet resistor disini
· Datasheet voltmeter disini
· Datasheet op amp LM 741 disini
· Datasheet kapasitor disini
· Datasheet osiloskop disini
· Datasheet Transistor NPN BC547 disini
· Datasheet Motor DC disini
· Datasheet Buzzer disini
· Datasheet LED disini
· Datasheet Relay disini
· Datasheet Inductor disini
· Datasheet Baterai 12V disini
· Datasheet Potensiometer disini
· Datasheet Motor DC disini
· Datasheet Op-Amp 1458 disini
· Datasheet Op-Amp 3403 disini
· Datasheet Sensor Soil Moisture disini
· Datasheet Sensor Touch disini
· Datasheet Sensor Water disini
· Datasheet Sensor Rain disini
· Datasheet Sensor Vibration disini
· Datasheet Sensor Jarak(gp2d120) disini
· Datasheet Magnetic Reed Switch Sensor disini
· Library Soil Moisture Sensor disini
· Library Touch Sensor disini
· Library Rain Sensor disini
· Library Water Sensor disini
· Library Vibration Sensor disini
· Library Magnetic Reed Switch Sensor disini
























.png)



.png)
.png)
.png)
.png)

.png)

.png)


.png)
.jpg)
.png)
.png)









.png)






Komentar
Posting Komentar