fixed bias
1. Jurnal [kembali]
2. Hardware dan Prosedur[kembali]
ALAT
1. Multimeter
- Fixed Bias
- Buatlah rangkaian seperti gambar 2.3 dengan sumber DC.
- Atur Vcc sebesar 12 Volt DC.
- Hidupkan power supply dan ukur parameter RB, RC, VRB, VRC, VB, VC, VBE, VCE, IB, dan IC serta dicatat ke dalam tabel.
3. Rangkaian Simulasi Dan Prinsip Kerja [kembali]
- Pada rangkaian transistor fixed bias, VCC yang digunakan adalah 12V dimana arusnya akan mengalir ke R1 (VRB) lalu menuju ke kaki base transistor, tegangan yang diperoleh di transistor akan didapatkan diatas 0,6 v sehingga transistor aktif, lalu arus akan mengalir ke kaki emitor dan berakhir di ground. Dan karena transistor aktif maka arus VCC akan mengalir juga ke R2 (VRC) lalu menuju kaki kolektor transistor lalu mengalir ke kaki emitor dan berakhir di ground.
4. Analisa [kembali]
1. 1. Analisa prinsip kerja dari rangkaian self bias
berdasarkan nilai parameter yang didapatkan ketika percobaan
Jawab:
Rangkaian
self-bias transistor mengatur bias dengan cara yang efisien dan stabil
menggunakan komponen pasif seperti resistor dan tegangan yang ada. Dalam
rangkaian ini, resistor RB (68 ohm) mengontrol arus basis, yang penting untuk
menjaga transistor dalam keadaan aktif. Dengan nilai RB yang kecil, arus basis
cukup besar untuk menjaga transistor dalam mode aktif. Resistor RC (550 ohm)
mempengaruhi arus kolektor dan tegangan kolektor; nilai ini menyebabkan
penurunan tegangan kolektor (VC) akibat jatuh tegangan di RC seiring dengan
arus kolektor. Tegangan kolektor (VC) diukur sebesar 11,28 V, sedangkan
tegangan emitter (VE) adalah 11,27 V, sehingga perbedaan kecil antara keduanya
(VCE) menunjukkan bahwa transistor hampir jenuh. Resistor RE (4,7 K ohm)
menentukan arus emitter dan memberikan stabilitas terhadap fluktuasi suhu serta
variasi parameter transistor. Tegangan di RE (VRE = 11,27 V) mendekati tegangan
emitter, menunjukkan bahwa arus emitter (IE) dan arus kolektor (IC) hampir
setara. Dengan arus basis (IB) 1,12 mA dan arus kolektor (IC) 1,32 mA,
transistor beroperasi di area aktif, di mana IC ≈ IE ≈ IB + 0,02 mA. Tegangan
basis (VB) sebesar 11,92 V dan VBE (0,6 V) menunjukkan bahwa transistor
menerima bias yang tepat untuk berfungsi dalam keadaan aktif. Secara
keseluruhan, rangkaian ini mengandalkan umpan balik sendiri untuk menstabilkan
operasi transistor, memastikan arus dan tegangan tetap dalam rentang yang
diinginkan dan meminimalkan pengaruh perubahan suhu atau
variasi parameter.
2. 2. Analisa prinsip kerja dari rangkaian voltage
divider bias berdasarkan nilai parameter yang didapatkan pada saat percobaan
Jawab:
Rangkaian
voltage divider bias menggunakan resistor pembagi untuk menghasilkan tegangan
basis yang stabil bagi transistor. Pada rangkaian ini, dengan resistor basis
(Ra) sebesar 9,94kΩ, resistor kolektor (Rc) sebesar 550Ω, dan resistor emitter
(RE) sebesar 4,7kΩ, serta tegangan sumber VRB sebesar 12V, rangkaian berfungsi
untuk menjaga transistor dalam kondisi aktif. Tegangan basis (VB)
adalah 11,81V lebih tinggi dari tegangan emitter (VE) yang sekitar 11,17V,
menghasilkan tegangan basis-emitter (VBE) sebesar 0,63V. Ini menunjukkan
transistor berada dalam kondisi aktif. Tegangan kolektor (VC) adalah 11,10V,
dan tegangan kolektor-emitter (VCE) yang sangat kecil, yakni 3,9mV, menunjukkan
bahwa transistor hampir mencapai kondisi jenuh tetapi tetap dalam zona aktif.
Arus basis (IB) adalah 0,16mA dan arus kolektor (IC) adalah 1mA. Arus emitter
(IE) dapat dihitung dengan menjumlahkan arus basis dan kolektor (IE ≈ IC + IB),
yang mendekati 1,16mA. Resistor kolektor yang kecil (550Ω) menghasilkan
penurunan tegangan kolektor yang rendah, sedangkan resistor emitter (4,7kΩ)
menjaga stabilitas arus emitter dan mengurangi variasi tegangan.
3. 3. Analisa pengaruh vanasi kapasitor dan resistor
terhadap output pada rangkaian power supply dengan LC Generator
Jawab:
Dalam rangkaian
power supply yang menggunakan IC generator, variasi kapasitor dan resistor
memiliki dampak signifikan terhadap output. Kapasitor berfungsi untuk menyaring
noise dan memastikan stabilitas tegangan. Ketika nilai kapasitor meningkat,
kapasitor tersebut dapat lebih efektif dalam menyaring fluktuasi dan gangguan
pada sinyal, menghasilkan output yang lebih stabil dan bersih. Sebaliknya,
kapasitor dengan nilai yang lebih kecil mungkin kurang efektif dalam meredam
noise, yang dapat menyebabkan ketidakstabilan pada output. Di sisi lain,
resistor mempengaruhi arus dan tegangan yang disuplai. Perubahan nilai resistor
dapat mengubah arus yang mengalir melalui rangkaian, yang pada gilirannya
mempengaruhi tegangan output. Jika nilai resistor meningkat, maka arus yang
mengalir akan menurun, dan jika nilai resistor menurun, arus akan meningkat.
Pengaturan yang tepat dari kapasitor dan resistor sangat penting untuk
memastikan performa power supply yang optimal, menjaga stabilitas dan kinerja
output sesuai dengan kebutuhan aplikasi.
5. Video Percobaan [kembali]
6. Video Penjelasan [kembali]
7. Download File [kembali]
- Download File Rangkaian (1) klik disini
- Download Video (1) klik disini
- Download Datasheet Multimeter klik disini
- Download Datasheet Resistor klik disini
- Download Datasheet Transistor klik disini
- Download Datasheet Baterai klik disini
- Download Datasheet Kapasitor klik disini
- Soal Analisa klik disini



Komentar
Posting Komentar