inverting adder
b) Hardware dan Prosedur [kembali]
a. Hardware
Electronic Base Station
Electronic Module Kit Op-Amp
Multimeter
Kabel Jumper
b. Prosedur
Buat rangkaian seperti gambar
Hubungkan resistor dan ground
Hidupkan power supply sebesar
Hubungkan power supply ke rangkaiannya
Ukur nilai Voutnya
c) Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja [kembali]
Prinsip Kerja :
Rangkaian Adder Inverting AMP adalah rangkaian penjumlahan yang rangkaian dasarnya adalah rangkaian Inverting AMP yang mengalikan keluaran dengan penguatan serupa dengan rangkaian inversi. Intinya, nilai keluaran yang dihasilkan rangkaian ini adalah jumlah total nilai masukan yang masuk ke rangkaian.
Setiap Tegangan Input nantinya akan dikalikan dan hasil totalnya akan mengalir masuk ke rangkaian Inverting AMP, nantinya sinyal outputnya akan dibalik atau mengalami perbedaan fasa sebanyak 180 derajat.
d) Analisa [kembali]
1. 1. Analisa prinsip kerja dari rangkaian adder inverting amplifier berdasarkan nilai yang didapatkan dari percobaan
Jawab:
Rangkaian adder
inverting amplifier adalah konfigurasi penguat operasional yang menggabungkan
beberapa sinyal input dengan memberikan hasil yang dibalik secara polaritas.
Berdasarkan nilai yang diberikan dari percobaan, kita dapat menganalisis
prinsip kerjanya secara rinci. Dalam percobaan ini, tegangan input V1 adalah
3,98 V, dan V2 adalah 3,8 V, dengan resistor umpan balik (Rf) sebesar 1 kΩ dan
gain yang dihitung sebesar 0,1. prinsip kerja dari rangkaian ini adalah
menjumlahkan sinyal dengan pembalikan polaritas melalui penguat operasional, di
mana sinyal output (-0,77 V) merupakan refleksi dari penjumlahan sinyal input
yang telah diperbesar dengan gain tertentu. Dengan resistor umpan balik sebesar
1 kΩ dan pengaturan gain yang tepat, rangkaian ini secara efektif mengelola dan
menggabungkan sinyal input dengan pembalikan, menghasilkan tegangan output
sesuai dengan parameter yang ditetapkan.
2.
Analisa prinsip kerja dari rangkaian adder non
inverting amplifier berdasarkan nilai yang didapatkan dari percobaan
Jawab:
Rangkaian
adder/penjumlah non-inverting memiliki penguatan tegangan yang tidak melibatkan
nilai resistansi input yang digunakan. Oleh karena itu dalam rangkaian
penjumlah non-inverting nilai resistor input (R1, R2) sebaiknya bernilai sama
persis, hal ini bertujuan untuk mendapatkan kestabilan dan akurasi penjumlahan
sinyal yang diberikan ke rangkaian. Pada rangkaian penjumlah non-inverting
diatas sinyal input (V1, V2) diberikan ke jalur input melalui resitor input
masing-masing (R1, R2). Besarnya penguatan tegangan (Av) pada rangkaian penguat
penjumlah non-inverting di atas diatur oleh Resistor feedback (Rf) dan resistor
inverting (Ri)
Rangkaian
adder/penjumlah non-inverting ini jarang digunakan dalam aplikasi rangkaian
elektronika, karena nilai outputnya adalah hasil kali rata-rata tegangan input
dengan faktor penguatan (Av) sehingga nilai penjumlahan tegangan merupakan
hasil rata-rata sinyal input dan penguatan tegangan belum sesuai dengan kaidah
penjumlahan. Nah karena itulah didapatkan nilai yang sama sekali berbeda.
3.
Bagaimana perbandingan antara nilai perhitungan
dengan pengukuran dan jika terjadi perbedaan berikan alasannya
Jawab:
Perbandingan antara
nilai perhitungan dan pengukuran bisa sama dan juga bisa berbeda. Jika nilai
perhitungan sama dengan nilai pengukuran ini menandakan percobaan telah
berhasil dan benar dilakukan. Namun, terjadinya perbedaan nilai dapat disebabkan
oleh faktor-faktor tertentu, seperti ketidaktelitian dalam membaca nilai pada
alat, koneksi antara alat-alat yang tidak sempurna, lalu juga terdapat gangguan-gangguan
seperti noise dan lainnya. Selain itu, hal ini juga bisa disebabkan karena
terbatasnya ketelitian alat ukur untuk mengukur sesuatu.
e) Video Percobaan [kembali]
f) Download File [kembali]
HTML Klik Disini
Video Percobaan Klik Disini
Soal Analisa klik disini


Komentar
Posting Komentar